Untuk sebuah outlet martabak yang berdiri sejak 1988, gua rasa Martabak Pecenongan 43 sudah cukup familiar buat foodies di Jakarta.
Tiga puluh dua tahun, bukan waktu yang pendek.
Tiga puluh dua tahun. Kalau kita buat estimasi yang normal saja. Seratus order per hari, dikalikan dengan 365 hari, dikalikan dengan 32 tahun, hasilnya … sudah 1.168.000 order yang mereka jual.
Tiga puluh dua tahun. Enggak kebayang sudah berapa banyak pencinta martabak yang dipuaskan rasa laparnya di 11.680 malam.
Apalah gua, hanya satu dari sekian banyak fans Martabak Pecenongan 43. Tapi, izinkan gua bercerita betapa spesialnya martabak ini.




Jagoannya menurut gua tetap Martabak Keju & Martabak Keju Coklat. Dari fotonya terlihat tebelnya lapisan keju. Dari fotonya terlihat kilau butter wisman yang bikin tiap gigitan jadi gurih & bikin nagih. Banyak martabak jaman now yang mencoba menjadi modern dengan memakai topping Nutella, Green Tea, Ovomaltine, atau topping topping unik lainnya. Tapi rasa nostalgia tidak bisa dilawan. Keju & coklat ceres punya nilai historis yang bikin martabak klasik seperti ini selalu bikin sulit pindah ke lain hati.
Ujung-ujungnya balik lagi ke sini. That is Martabak Pecenongan 43 for me. What about you?